Monday, September 7, 2015

betonline303.com ayam jago

BetOnline303.com - Adu ayam jago atau biasa nya di sebut sabung ayam merupakan permainan yang telah dilakukan masyarakat di kepulauanNusantara sejak dahulu kala. Permainan ini merupakan perkelahian antara duaayam jago yang memiliki taji dan terkadang taji ayam jago ditambahkan sebilahpisau kecil yang terbuat dari logam yang berbentuk runcing. Permainan sabung Ayam di Nusantara ternyata tidak hanya sebuah permainan hiburan semata bagi masyarakat, tetapi merupakan sebuah cerita kehidupan baik sosial, budaya maupun politik.

Permainan sabung ayam di pulau jawa berasal dari folklore (cerita rakyat)Cindelaras yang memiliki ayam sakti dan di undang oleh Raja JenggalaRaden Putra untuk mengadu ayam. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Reden Putrasalah satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia akan bersedia kepalanya di pancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putramenjadi milik Cindelaras. Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menauklukan ayam  sang Raja. para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya.Akhirnya raja mengakui kehebatan ayam Cindelaras dan mengetahui bahwa Cindelaras tak lain adalah putranya sendiri yang lahir dari permaisurinya yang terbuang akibat iri dan dengki Sang Selir.



Sabung ayam juga menjadi sebuah peristiwa politik pada masa lampau. Kisah kematianPrabu Anusapati dari Singosari yang terbunuh saat menyaksikan sabung ayam. kematian Prabu Anusapati terjadi pada hariBudha manis atau Rabu legi ketika dikerajaan Singosari sedang berlangsung keramaian di istana kerajaan salah satunya adalah pertunjukan sabung ayam. peraturan yang berlaku adalah siapapun yang akan masuk kedalam arena sabung ayam dilarang membawa senjata atau keris. sebelum anusapati berangkat kearena sabung ayam, Ken Dedes ibu Anusapati menasehati anaknya agar jangan melepas keris pusaka yang dipakainya jika ingin menyaksikan sabung ayam yang di selenggarakan di istana, tetapi sesaat sabung ayam belum di lakukan Anusapatiterpaksa melepaskan kerisnya atas desakan Pranajaya dan Tohjaya. Pada saat itu di arena terjadi kekacauan dan akhirnya peristiwa yang dikuatirkan Ken Dedesterjadi dimana kekacauan tersebut merenggut nyawa Anusapati yang tergeletak mati di arena sabung ayam dibunuh adiknya Tohjaya tertusuk keris pusaka nya sendiri. kemudian jenasah Anusapati dimakankan dicandi penataran dan kejadian itu tetap dikenang orang, Anusapati adalah kakak dari Ken Arok dengan Ken Umang itu memang diriwayatkan memiliki kesukaan menyabung ayam. memang dalam cerita rakyat terutama Ciung Wanara mengisahkan bahwa keberuntungan dan perubahan nasib seseorang ditentukan oleh kalah menangnya ayam diarena sabung ayam, begitu juga anusapati bukan kalah dalam adu ayam tetap dalam permainan ini dia terbunuh.

Sedangkan di Bali permainan sabung ayam di sebut TajenTajen berasal usul dariTabuh Rah, salah satu Yadnya (upacara) dalam masyarakat Hindu di Bali. Tujuannya mulia, yakni mengharmoniskan hubungan manusia dengan bhuana agungyadnya ini runtutan dari upacara yang sarananya mengguakan binatang kurban seperti ayam, babi, itik, kerbau, dan berbagai jenis hewan perliharaan lain. persembahan tersebut dilakukan dengan cara nyambleh ( leher kurban di potong setelah dimanterai). Sebelumnya pin dilakukan ngider dan perang sata dengan perlengkapan kemiri, telur, dan kelapa. Perang sata adalah pertarungan ayam dalam rangkaian kurban suci yang dilaksanakan tiga partai (telung perahatan) yang melambangkan penciptaan, pemeliharaan dan pemusnahan dunia. perang sata merupakan simbol perjuangan hidup.


Tradisi ini sudah lama ada, bahkan semenjak zaman Majapahit. saat itu memakali istilah menetak gulu ayam. akhir nya tahun rah merembet ke bali yang bermula dari pelarian orang-orang majapahit. sekitar tahun 1200.

Serupa dengan berbagai aktivitas lain yang dilakukan masyarakat bali dalam menjalani ritual khusus nya yang berhubungan dengan penguasa jagad, tabuh rah memiliki pedoman yang bersandar pada dasar sastra. tabuh rah yang kerap di selenggarakan dalam rangkaian upacara butha yadnya pun banyak disebut dalam berbagai lontar. misalnya, dalam lontar siwa tattwapurana yang antara lain menyebutkan, dalam tilem kesanga (saat bulan sama sekali tidak tampak pada bulan kesembilan penanggalan bali). Bathara siwa mengadakan yoga, saat itu kewajiban manusia dibumi memberikan persembahan, kemudian diadakan pertarungan ayam dan dilaksanakan nyepi sehari. yang diberi kurban adalah sang dasa kala bumi, karena jika tidak, celakalah manusia di bumi.

Sedangkan dalam lontar yadnya praketi dijelaskan, pada waktu hari raya diadakan pertarungan suci misalnya pada bulan kesanga patutlah mengadakan pertarungan ayam tiga sehat dengan kelengkapan upakara. Bukti tabuh rah merupakan rangkaian dalam upacara bhuta yadnya dibali sejak zaman purba juga didasarkan dari prasasti batur abang 1 tahun 993 saka dan prasasti batuan tahun 944 saka.

Dalam kebudayaan Bugis sendiri sabung ayam merupakan kebudayaan telah melekat lama, menurut M Farid W makkulaumanu'(budis) atau janggang (makassar) yang berati ayam, merupakan kata yang sangat lekat dalam kehidupan masyarakat Bugis di makassarGilbert Hamonic menyebutkan bahwa kultur bugiskental dengan mitologi ayam. hingga Raja Gowa XVI1 mallombasi daeng mattawang sultan hasanuddin, digelari " haaantjes can het oostenyang bertai "ayam jantan dari timur"





Dalam kitab la galigo diceritakan bahwa tokoh utama dalam epik mitik itu,sawerigading, kesukaannya menyabung ayam. dahulu, orang tidak di sebut pemberani (to-barani) jika tidak memiliki kebiasaan minum arak (angnginung ballo), judi (abbotoro) dan massaung manu (adu ayam) dan untuk menyatakan keberanian org itu biasanya dibandinkan atau diasosiasikan dengan ayam jantan paling berani dikampungnya (dinegerinya), seperti "buleng- bulengna mangasa, korona mannongkoki barumbunna pa'la'lakkang. Buluarana Teko, Campagana ilagaruda (galesong), bakka lolona sawitto dan lain sebagainya. dan hal sangat penting yang belum banyak diungkap dalam buku sejarah ada fakta bahwa awal konflik dan perang antara dua negaraadikuasa, pengusaha semenanjung barat dari timur jazirah sulawesi selatan,kerajaan gowa dan bone diawali dengan "massaung manu". (manu bakkana bone vs jaganang ejana gowa)

Pada tahun 1562, Raja Gowa XI Mariogau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tunipalangga ulaweng (1548-1565) mengadakan kunjungan resmi ke kerajaan bone dan disambut sebagai tamu negara. kedatangan tamu negara tersebut dimeriahkan dengan acara 'massaung manu'. Oleh raja gowadaeng bontomengajak Raja Bone la tenrirawe bongkange' bertaruh dalam sabung ayam tersebut. taruhan raja gowa 100 katie emas, sedangkan raja bone sendiri mempertaruhkan segenap orang panyula ( satu kampong). sabung ayam andaradua raja penguasa semenanjung timur dan barat ini bukanlah sabung ayam biasa, melainkan pertandingan kesaktian dan kharisma. alhasil, ayam sabungan gowayang bewarna merah (jangang ejana gowa) mati terbunuh oleh ayam sabunganbone (manu bakkana bone)

Kematian ayam sabungan raja gowa merupakan fenomena kekalahan kesaktian dan kharisma raja gowa oleh raja bone, sehingga raja gowa daeng bonto merasa terpukul dan malu. Tragedi ini dipandang sebagai peritiwa siri oleh kerajaan gowa, dilain pihak, kemenangan manu bakkana bone menempatkan kerajaan bone dalam posisi psikologis. yang kuat terhadap kerajaan-kerajaan kecil yang terletak disekitarnya. dampak positifmya, tidak lama sesudah peristiwa sabung ayam tersebut serta merta kerajaan-kerajaan kecil di sekitar kerajaan bone menyatakan diri bergabung dengan atau tanpa tekanan militer, seperti ajang ale, awo, teko serta negeri tellu limpoe.

Rupanya sabung ayam pada dahulu kala di nusantara bukan hanya sebuah permainan rakyat semata tetapi telah menjadi budaya politik yang mempengaruhi perkembangan sebuah dinasti kerajaan.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © BetOnline303 - CBO855 | Agent Judi Games Casino Online TerPercaya dan TerAman Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger