Thursday, September 24, 2015

Kwan Kong

rsz_1sosok-kwan-kong

Guang Gong (Kwan Kong) atau sering disebut Guan Di yang bearti Paduka Guan, adalah sesorang Panglima perang kenamaan yang hidup pada zaman San Guo/Sam Kok (221 -269 Masehi). Nama aslinya adalah Guan Yu alias Guan Yun Chan (Kwan In Tiang - Hokkian).  Oleh Kaisar Han ia diberi gelar Han Shou Ting Hou. Kwan Kong dipuja karena kejujuran dan kesetiaan. Dia adalah lambang atau tauladan kesatria sejati yang selalu menepati janji dan setia pada sumpahnya. Sebab itu Kwan Kong banyak dipuja dikalangan masyarakat, disamping kelenteng-kelenteng khusus. Gambar banyak di pasang dirumh pribadi, toko maupun dikantor sampai kemarkas organisasi mafia. Par anggota perkumpulan rahasia itu biasanya melakuan sumpah sejati dihadapan lukisan / patung Kwan Kong.

Disamping dipuja sebagai lambang kesetiaan dan kejujuran, Kwan Kong juga dipuja sebagai Dewa Pelindung Perdagangan, Dewa Pelindung Kesusastraan dan Dewa Pelindung Rakyat dari malapetaka peperangan yang mengerikan. Julukan Dewa Perang sebagai umunya dikenal dan dialamatkan kepada Kwan Kong, harus diartikan sebagai Dewa untuk menghindarkan peperangan dan segala akibatnya yang menyengsarakan rakyat, sesuai dengan watak Kwan Kong yang budian. Kwan Kong adalah penduduk asli Kabupaten Hedong ( sekarang Jiezhou ) di propinsi Shanxi.

patung guan yu
Kwan Kong


Bentuk tubuhnya tinggi besar, berjenggot panjang dan berwajah merah. Tentang wajahnya yang bewarna merah ini adalah sebuah cerita tersendiri yang tidak diketahui psati kenapa bisa bewarna merah. Suatu hari dalam pengembaraannya, Kwan Kong berjumpa dengan seorang tua yang sedang menangis sedih. Ternyata anak perempuan satu-satunya dengan siapa hidupnya bergantung, dirampas oleh wedana setempat ( kepala wilayah administrasi pemerintah ) untuk dijadikan gundik. Kwan Kong yang berwatak budiman dan tidak suka sewenang-wenang semacam ini, naik darah. Dibunuhnya wedana yang jahat itu dan sang gadis dikembalikan kepada orang tuanya.

Tetapi dengan perbuatan ini Kwan Kong sekarang menjadi buronan. Dalam pelariannya itu ia sampai dicela Dong Guan dipropinsi Shanxi. Ia lalu membasuh mukanya disebuah sendang (sungai) kecil yang terdapat dipergunungan itu. Seketika rupanya berubah menjadi merah, sehingga tidak dapat dikenali lagi. Dengan mudah ia menyelip diantara para petugas yang diperintahkan untuk menangkapnya tanpa diketahui.

Liu-Bei-Guan-Yu-Zhang-Fei-bersulang
Liu Bei, Kwan Kong, Zhang Fei


Dalam pengembaraannya Kwan Kong bertemu dengan Liu Bei dan Zhang Fei disebuah kedai arak. Dalam pembicaraan mereka ternyata cocok dan sehati, sehingga memutuskan untu mengangkat saudara. Upacara pengangkatan saudara ini, dilaksanakan dirumah Zhang Fei dalam sebuah kebun buah Tao atau Kebun Persik. Liu Bei menjadi saudara tertua, Kwan Kong yang kedua dan Zhang Fei yang ketiga. Bersama-sama mereka bersumpah sehidup semati dan berjuang untuk membela negara. Peristiwa dini terkenal dengan nama " Tao-Yuan-Jie-Yi " ( Tho Wan Kiat Gie - Hokkien ) atau " Sumpah Persaudaraan di Kebun Persik " sangat dikagumi oleh orang dari zaman ke zaman dan duanggap sebagai lambang persaudaraan sejati. Lukisan tiga bersaudara yang sedang melaksanakan upacara sumpah angkat saudara ini banyak menjadi objek lukisan, pahatan, patung keramik yang sangat disukai orang hingga sekarang ini.

Ada banyak cerita tentang Kwan Kong yang senantiasa saik dibicarakan orang Tionghua, seperti kisah Kwan Kong yang berbekal sebilah golok tanpa bala pasukan menghadiri pesta musuh, karena Negara Shu tidak mau mengembalikan kota Jinzhou. Negara Dong Wu menyiasati dengan menggelar pesta untuk mengundangnya, lalu menghabisi Kwan Kong di dalam pesta. Kwan Kong datang menghadiri pesta itu dengan sebuah perahu kecil beserta puluhan pengikutnya. ia memandang para menteri dan jendral negeri Dong Wu bagai anak kecil dengan kharisma luar biasa ia berhasil kemarkar dengan selamat.


five tiger
Five Tiger Generals


Kisah lainnya tentang perawatan luka dengan menyekrap tulang. Tatkala itu, ia berperang melawan pasaukan Negara Wei. Kwan Kong terluka oleh panah beracun. Tabib Hua Tuo menyembuhkan luka beracun Kwan Kong dengan cara menyekrap tulang Hua Tuo menggunakan pisau untuk Menyekrap racun yang sudah masuk ke tulang, hingga mengeluarkan bunyi, Kwan Kong bergeming makan dan minum sambil bermain catur dengan muka senyum, sama sekali tidak tersirat wajah menahan rasa sakit. Tabib sakti Hua Tuo memuji Kwan Kong dengan berkata " Jendral benar-benar seorang Dewa Langit "

Kekalahan Kwan Kong dimulai dari situasi yang tak menguntungkan dipihaknya Cao Cao mulai mengajak Sun Quan untuk berserikat. Sun Quan yang sejak lama menginginkan kota JingZhou ( yang di kuasai Kwan Kong pada saat itu ) agar kembali kedalam wilayah kekuasaannya, setuju dan menggerakan pasukan merebut JingZhou. Kwan Kong akhirnya berhasil dijebak dan ditawan, yang kemudian dihukum mati karena menolak untuk menyerah. Karena takut akan pembalasan Liu Bei. Sun Quan mengirimkan kepala Kwan Kong ketempat Cao Cao. Kwan Kong gugur pada tahun 219 Masehi dalam usia 60 tahun.

Guan Kong in China
Patung Kwan Kong terbesar di dunia


Cao Cao yang sejak lama kagum kepada Kwan Kong, memakamkan kepalanya setelah disambung dengan tubuh dari kayu cendana secara kebesaran. Kuburan Kwan Kong terletak di propinsi Henan kira-kira 7 km sebalah utara kota Louyang. Pemandangan disitu sangat indah, sedangkan bangunan kuburannya sangat megah seakan-akan sebuah bukit kecil dari kejauhan. Sekeliling bangunan itu ditanamin pohon Bai (cypress) yang selalu hijau, melambangkan semangat Kwan Kong yang tidak pernah padam dan abadi dari jaman ke jaman. Pohon-pohon itu kini sudah menghutan dan ratusan tahun umurnya, sebab itu tempat tersebut dimanakan Guan Li atau Hutan Guan Gong. Batu nisannya adalah hadiah dari Kaisar Dinasti Qing, dimana makam itu telah dipugar kembali.

Berdekatan dengan Guan Lin, terdapat sebuah kelenteng peringatan untuk mengenang Kwan Kong, yang dibangun dari seni ukir yang bermutu tinggi, sehingga merupakan objek wisata yang selalu dikunjungi para wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri. Kelenteng peringatan Kwan Kong yang tersebar diseluruh Tiongkok terdapat di JieZhou, propinsi Shanxi. JieZhou yang pada jaman San Guo disebut Hedong adalah kampung halaman Kwan Kong. Kelenteng itu memiliki keindahan bangunan dan arsitektur yang sangat mengagumkan dan merupakan salah satu objek wisata terkemuka di Shanxi.

" 读好书,说好话,行好事,做好人” (關公语)
Dú hǎo shū, shuō hǎohuà, xíng hǎoshì, zuò hǎorén – guāngōng yǔ

Artinya " Membca buku-buku yang bagus. Berbicara hal yang baik. Melakukan perbuatan yang benar. Jadilah orang yang baik" (kata Kwan Kong)

Sebagai dewata, Kwan Kong dipuja umat Taoisme, Konfusianisme dan Buddhisme. Kaum Taoist memujanya sebagai Dewata pelindung dari malapetaka peperangan, sedangkan kaum Konfusianisme menghormatinya sebagai Dewa Kesusasteraan dan Kaum Buddhist memujanya sebagai Hu Fa Qie Lan atau Qie Lan Pelindung Dharma. Menurut kepercayaan kaun Buddhist, setelah Kwan Kong meninggal arwahnya muncul dihadapan Rahib Pu Jing di kuil Yu Quan Si digunung Yu Quan Shan, propinsi Hubei. Rahib Pu Jing pernah menolong Kwan Kong yang akan di celakai seorang panglima Cao Cao, dalam perjalanan bergabung dengan Liu Bei. Setelah itu, kerena takut pembalasan Cao Cao, Rahib Pu Jing menyingkir ke Gunung Yu Quan Shan dan mendirikan kuil Yu Quan Si.

Telah lebih dari 1000 tahun sejak itu Kwan Kong di puja sebagai Boddhistsatwa Pelindung Buddha Dharma. Penghormatan terhadap Kwan Kong sebagai orang ksatria yang teguh terhadap saudara-saudara angkatnya, menyebabkan ia memperoleh penghormatan yng tinggi oleh kaisar-kaisar pada jaman berikutnya. Kwan Kong memperoleh gelar yang tidak tanggung-tanggung. Ia disebut Di yang bearti " Maha Dewa " atau " Maha Raja " Sejak itu ia disebut Guan Di atau Guan Di Ye ( Koan Te Ya ) yang bearti Paduka Maha Raja Guan, sebutan kedewaan  yang sejajar dengan Xuan Tian Shang Di.

Gwan Kong, Gwan Ping, Zhou Zhang
Dewa Kwan Kong, Guan Ping, Zhou Zhang


Kwan Kong ditampilkan dengan berpakaian perang lengkap. Kadang-kadang membaca buku dengan Putra Angkatnya Guan Ping ( Koan Ping - Hokkian ) yang memegang cap kebesaran dan Zhou Chang pengawalnya yang setia, bertampang hiam brewokan, memegang golok naga hijau mengejar Rembulan, senjata andalan tuannya. Guan Ping memperoleh gelar Ling Hou Thi Zi ( Leng Houw Thay Cu - Hokkian ), hari kelahirannya diperingati tanggal 13 bulan 5 imlek, sedangkan Zhou Chang ( Ciu Jong - Hokkian ) atau Jendral Zhou, Di peringati hari kelahirannya pada tanggal 20 bulan 10 Imlek. Dalam pemujaan dikalangan Buddhis, Kwan Kong dipuja sendirian tanpa penggiring. Sering juga ditampilkan sebagai Qie Lan Pu Sa ( Ka Lam Po Sat - Hokkian ) atau Boddhisatwa Pelindung bersama-sama Wei Tuo

Di hongkong, Taiwan dan Daratan Tiongkok memperingati kelahirannya pada tanggal 24 bulan 6 imlek dan tanggal 13bulan 1 imlek sebagai hari kenaikannya seiring dengan mengalirnya imigran Tionghua keluar Tiongkok, pemujaan Kwan Kong tersebar kenegara-negara yang menjadi tempat tinggal para perantauan itu. Di Malaysia, Singapore dan Indonesia banyak sekali kelenteng yang memuja Kwan Kong. Di Indonesia kelenteng yang khusus memuja Kwan Kong dan terbesar dengan wilayah seluar kira-kira 4 Ha adalah kelenteng Guan Sheng Miao ( Kwan Sin Bio ) di Tuban jawa timur. Ditempat pemujaan Kwan Kong biasanya ikut dipuja seorang tukang kuda yang dipanggil Ma She Ye atau Tuan Ma, Ia bertugas merawat kuda tunggangan Kwan Kong yang disebut Chi-Tu-Ma (Cek Thou Ma - Hokkian0 atau kelinci merah yang dalam sehari bisa menempuk jarak 500 KM tanpa merasas lelah.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © BetOnline303 - CBO855 | Agent Judi Games Casino Online TerPercaya dan TerAman Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger